Monday, October 31, 2016

Student Life (Part 2)

Hi All,

Sesuai yang gw janjikan, kali ini gw akan cerita lebih banyak tentang fase baru kehidupan gw di negeri orang. Tapi tunggu dulu, semua itu kan ada prosesnya ya? hahah, jadi gw bakal mulai dari jauh sebelum sekarang. Here we go.

Kalo flashback ke tahun 2010, kalian bisa tracing postingan gw di blog ini tentang mimpi-mimpi gw baik jangka pendek maupun jangka panjang, well, kalo kalian terlalu malas buat bongkar-bongkar blog gw, kalian bisa cek postingan gw tempo hari di sini.

Postingan itu berawal dari tugas salah satu mata kuliah di konsentrasi Communication Training and Consulting (CTC), iya, itu bidang konsentrasi yang gw ambil dulu waktu kuliah di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad) jurusan Manajemen Komunikasi (Mankom). Konsentrasi ini dianggap yang paling killer di Mankom, dari sisi dosen maupun tugas, karenanya berdampak pula kepada jumlah mahasiswa yang mengambil konsentrasi ini. Disaat konsetrasi lain (Manajemen Media dan Marketing Komunikasi) masing-masing bisa berisikan puluhan orang dalam satu kelas, kami, CTC hanya berjumlah tidak lebih dari jumlah jari tangan dan jari kaki, ga lebih dari 20 orang.

Waktu itu, kami diminta untuk bermimpi tentang perencanaan hidup kami kedepannya. Nah, buat kalian yang masih bingung, apa bedanya rencana sama perencanaan, kalo rencana itu adanya di kepala, masih di dalam pikiran, tapi kalo perencanaan itu bentukannya udah tertulis, terdokumentasikan, gitu. Jadi yang dosen kami minta pada saat itu adalah menuliskan dan menceritakan. Kurang lebih hasilnya seperti isi blog gw tadi.

Ada beberapa dari mimpi gw yang bisa gw highlight, seperti:

  • Masuk perusahaan multinasional lewat jalur akselerasi
  • Menikah
  • Membiayai adik gw sekolah
  • Umroh bareng keluarga
  • S2 Bisnis di luar negeri
  • Jalan-jalan ke luar negeri
  • Punya rumah di Bandung
  • Di top level management sebelum umur 40
Nah dari beberapa list di atas, namanya juga mimpi, ada yang tercapai ada yang belum. Kerja lewat jalur akselerasi, udah, ODP BNI. Menikah, belum. Biayain adik gw sekolah, bokap gw masih mampu ternyata. Umroh bareng keluarga, belum. Punya rumah di Bandung, belum, jadinya beli rumah di jakarta karena seiring dengan berjalannya waktu, ternyata lebih butuh rumah di jakarta, hahaha. Daaaaaan, GONG nya adalah, S2 Bisnis di luar negeri. YA! INI DIA GONG NYA!

Gw dari lama emang pengen sekolah di luar negeri, awal mulanya di akhir tahun 2014 kemarin, ada talent scouting dari salah satu business school di US yang visit akun Linkedin gw, dan kirim message apakah dia bisa kontak gw untuk dijadiin kandidat prospective student. Gw ikutin lah prosesnya, mereka minta gw daftar, lalu gw daftar, bikin personal statement, minta surat rekomendasi dari 2 orang bos gw, dan di wawancara oleh pihak kampusnya. Di bulan januari 2015, gw udah mengantongi conditional acceptance dari pihak kampus, untuk membuatnya jadi unconditional, gw harus tes bahasa inggris dan tes GMAT.

Di awal tahun 2015, kantor gw, BNI, setelah sekian lama akhirnya membuka lagi program beasiswa andalannya, beasiswa S2 Luar Negeri. Dari berbagai persyaratan, yang menghalangi hanya masa kerja minimal 3 tahun pegawai tetap, sementara gw, pengangkatan setelah pendidikan kan tahun 2012 bulan Mei, pada Januari 2015 gw masih 3 tahun kurang 4 bulan. Kalo kata orang jawa timur, bondo nekat, gw daftar program itu, dan hasilnya ketebak, seleksi administrasi pun tak lolos. Sedih. Cuma kurang 4 bulan. Pak kasian Pak.

Nah Paralel, gw nyoba apply beasiswa LPDP, gw tau Business School itu ga ada yang murah, bahkan kalo kalian google trailing, MBA itu biayanya yang paling mahal di antara postgrad yang lain. Karena mahal, makanya gw sadar diri dengan tidak akan memberatkan orang tua gw untuk membiayai. Along the way, gw berhasil memenuhi persyaratan skor bahasa inggris IELTS minimal 6.5, sementara untuk GMAT, man, gw udah ikut preparation for GMAT aja, susahnya tetep minta ampun, bener-bener deh.

LPDP, gw lolos tahap seleksi administrasi, lalu dipanggil untuk ikutan wawancara dan LGD. Singkat cerita, gw kandas di tahapan itu, untuk sementara, nampaknya harapan gw untuk sekolah lagi pupus, ya gimana? orang ga ada yang bayarin. Sedih. Lagi.

To be Continue...

Best,
Wira


No comments:

Post a Comment