Monday, September 21, 2009

Love Story...

Di sebuah kota kecil yang tenang & indah, ada sepasang pria & wanita yang saling mencintai. Mereka selalu bersama memandang matahari terbit di puncak gunung, bersama di pesisir pantai menghantar matahari senja. Setiap orang yang bertemu dengan mereka tidak bisa tidak akan melihat dengan pandangan kagum & doa bahagia. Mereka saling mengasihi satu sama lain. Namun pada suatu hari, malang sang lelaki mengalami luka berat akibat sebuah kecelakaan. Ia berbaring di atas ranjang pasien beberapa malam tdk sadarkan diri di rumah sakit. Siang hari sang wanita menjaga di depan ranjang & dengan tiada henti memanggil2 kekasih yg tak sadar sedikitpun.

Malamnya ia pergi ke gereja kecil di kota tsb & berdoa kepada Tuhan agar kekasihnya selamat. Air matanya hampir kering karena menangis sepanjang hari. Seminggu telah berlalu, sang lelaki tetap pingsan tertidur seperti dulu, sedangkan si wanita telah berubah menjadi pucat pasi & lesu tak terkira, namun ia tetap bertahan dengan susah payah hingga akhirnya pada suatu hari Tuhan terharu oleh keadaan wanita yg setia & teguh itu, lalu Ia memutuskan memberikan kpd wanita itu sebuah pengecualian kepada dirinya. Tuhan bertanya kepadanya 'Apakah kamu benar2 bersedia menggunakan nyawamu sendiri utk menukarnya?' . Si wanita tanpa ragu sedikitpun menjawab 'Ya'. Tuhan berkata 'Baiklah, Aku bisa segera membuat kekasihmu sembuh kembali, namun kamu harus menjelma menjadi kupu2 selama 3 thn. Pertukaran seperti ini apakah kamu juga bersedia?'. Si wanita terharu setelah mendengarnya & dengan jawaban yg pasti menjawab 'saya bersedia!'.

Hari telah terang. Si wanita telah menjadi seekor kupu2 yg indah. Ia mohon diri pada Tuhan lalu segera kembali ke rumah sakit. Hasilnya, lelaki itu benar2 telah siuman bahkan ia sedang berbicara dengan seorang dokter. Namun sayang, ia tak dapat mendengarnya sebab ia tak bisa masuk ke ruang itu. Dengan di sekat oleh kaca, ia hanya bisa memandang dari jauh kekasihnya sendiri. Beberapa hari kemudian, sang lelaki telah sembuh. Namun ia sama sekali tak bahagia. Ia mencari keberadaan sang wanita pada setiap orang yang lewat, namun tak ada yg tahu sebenarnya sang wanita telah pergi kemana.

Sang lelaki sepanjang hari tdk makan & istirahat terus mencari. Ia begitu rindu kepadanya, begitu inginnya bertemu dgn sang kekasih, namun sang wanita telah berubah menjadi kupu2 yang setiap saat selalu berputar di sampingnya, hanya saja ia tak bisa berteriak, tak bisa memeluk. Ia hanya bisa memandangnya secara diam2. Musim panas telah berakhir, angin musim gugur yang sejuk meniup jatuh daun pepohonan. Kupu2 mau tak mau harus meninggalkan tempat tsb lalu terakhir kali ia terbang & hinggap di atas bahu sang lelaki. Ia bermaksud menggunakan sayapnya yg kecil halus membelai wajahnya, menggunakan mulutnya yg kecil lembut mencium keningnya. Namun tubuhnya yg kecil & lemah benar2 tak boleh di ketahui olehnya, sebuah gelombang suara tangisan yg sedih hanya dapat didengar oleh kupu2 itu sendiri & mau tak mau dengan berat hati ia meninggalkan kekasihnya, terbang ke tempat yg jauh dengan membawa harapan.

Dlm sekejap telah tiba musim semi yg kedua, sang kupu2 dgn tdk sabarnya segera terbang kembali mencari kekasihnya yang lama di tinggalkannya. Namun di samping bayangan yang tak asing lagi ternyata telah berdiri seorang wanita cantik. Sang kupu2 nyaris jatuh dr angkasa. Ia benar2 tdk percaya dgn pemandangan di depan matanya sendiri. Lebih tdk percaya lagi dengan omongan yang di bicarakan banyak orang. Orang2 selalu menceritakan ketika hari natal, betapa parah sakit sang lelaki. Melukiskan betapa baik dan manisnya dokter wanita itu. Bahkan melukiskan betapa sudah sewajarnya percintaan mereka & tentu saja juga melukiskan bahwa sang lelaki sudah bahagia seperti dulu kala .

Sang kupu2 sangat sedih. Beberapa hari berikutnya ia seringkali melihat kekasihnya sendiri membawa wanita itu ke gunung memandang matahari terbit, menghantar matahari senja di pesisir pantai. Segala yang pernah di milikinya dahulu dalam sekejap tokoh utamanya telah berganti menjadi seorang wanita lain sedangkan ia sendiri hanya kadangkala bisa hinggap di atas bahunya, namun tak dapat berbuat apa2. Musim panas tahun ini sangat panjang, sang kupu2 setiap hari terbang rendah dengan tersiksa & ia sudah tak memiliki keberanian lagi utk mendekati kekasihnya sendiri. Bisikan suara antara ia dgn wanita itu, ia & suara tawa bahagianya sudah cukup membuat hembusan napas dirinya berakhir, karenanya sebelum musim panas berakhir, sang kupu2 telah terbang berlalu. Bunga bersemi & layu. Bunga layu & bersemi lagi. Bagi seekor kupu2 waktu seolah2 hanya menandakan semua ini.

Musim panas pd tahun ketiga, sang kupu2 sudah tdk sering lagi pergi mengunjungi kekasihnya sendiri. Sang lelaki bekas kekasihnya itu mendekap perlahan bahu si wanita, mencium lembut wajah wanitanya sendiri. Sama sekali tdk punya waktu memperhatikan seekor kupu2 yg hancur hatinya apalagi mengingat masa lalu. Tiga tahun perjanjian Tuhan dgn sang kupu2 sudah akan segera berakhir & pd saat hari yg terakhir, kekasih si kupu2 melaksanakan pernikahan dgn wanita itu.

Dlm kapel kecil telah dipenuhi orang2. Sang kupu2 secara diam2 masuk ke dalam & hinggap perlahan di atas pundak Tuhan. Ia mendengarkan sang kekasih yg berada dibawah berikrar di hadapan Tuhan dgn mengatakan 'saya bersedia menikah dengannya!'. Ia memandangi sang kekasih memakaikan cincin ke tangan wanita itu, kemudian memandangi mereka berciuman dgn mesranya lalu mengalirlah air mata sedih sang kupu2.

Dengan pedih hati Tuhan menarik napas 'Apakah kamu menyesal?'. Sang kupu2 mengeringkan air matanya 'Tidak'. Tuhan lalu berkata di sertai seberkas kegembiraan 'Besok kamu sudah dapat kembali menjadi dirimu sendiri'. Sang kupu2 menggeleng-gelengkan kepalanya 'Biarkanlah aku menjadi kupu2 seumur hidup'.

ADA BEBERAPA KEHILANGAN MERUPAKAN TAKDIR.
ADA BEBERAPA PERTEMUAN ADALAH YANG TIDAK AKAN BERAKHIR SELAMANYA.
MENCINTAI SESEORANG TIDAK MESTI HARUS MEMILIKI, NAMUN MEMILIKI SESEORANG MAKA HARUS BAIK-BAIK MENCINTAINYA.

regards,
wira pratama

No comments:

Post a Comment